A.
Pengertian Penelitian Komparatif
Penelitian komparatif adalah penelitian yang bersifat membandingkan.
Penelitian inidilakukan untuk membandingkan persamaan dan perbedaan dua atau
lebih fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang di teliti berdasarkan kerangka
pemikiran tertentu. Pada penelitian ini variabelnya masih mandiri tetapi untuk
sampel yang lebih dari satu atau dalam waktu yang berbeda.
Menurut Nazir (2005: 58) penelitian
komparatif adalah sejenis penelitian deskriptif yang ingin mencari jawaban
secara mendasar tentang sebab-akibat, dengan menganalisis faktor-faktor
penyebab terjadinya ataupun munculnya suatu fenomena tertentu.
Jadi peneitian komparatif adalah
jenis penelitian yang digunakan untuk membandingkan antara dua kelompok atau
lebih dari suatu variabel tertentu.
B.
Tujuan Penelitian Komparatif
a. Untuk membandingkan persamaan dan perbedaan dua atau lebih
fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang di teliti berdasarkan kerangka pemikiran
tertentu.
b. Untuk membuat generalisasi tingkat perbandingan berdasarkan cara pandang atau kerangka berpikir tentu.
c. Untuk
bisa menentukan mana yang lebih baik atau mana yang sebaiknya dipilih.
d. Untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat dengan cara
berdasar atas pengamatan terhadap akibat yang ada dan mencari kembali faktor
yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu.
C.
Rumusan Masalah
Penelitian Komparatif
Rumusan masalah
yang digunakan adalah rumusan masalah komparatif. Rumusan masalah komparatif
adalah rumusan masalah penelitian yang membandingkan keberadaan satu variabel
atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda atau waktu yang berbeda.
D.
Kerangka Teori
Penelitian Komparatif
Pada kerangka
teori penelitian komparatif menggunakan kerangka teori yang besifat deduktif.
Dimana, kerangka tersebut memberikan keterangan yang dimulai dari suatu
perkiraan atau pikiran spekulatif tertentu ke arah data yang akan diterangkan.
E.
Hipotesis
Penelitian Komparatif
Hipotesis pada
penelitian komparatif menggunakan hipotesis komparatif. Hipotesis komparatif
adalah merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah komparatif, pada
rumusan ini variabelnya sama tapi populasi atau sampelnya yang berbeda, atau
keadaan itu terjadi pada waktu yang berbeda.
F.
Sifat Penelitian Komparatif
Penelitian komparatif bersifat “expost facto”, artinya data yang
dikumpulkan setelah peristiwa yang dipermasalahkan terjadi. Expost fackto
merupakan suatu penelitian emperis yang sistematis dimana peneliti tidak
mengendalikan variabel bebas secara langsung karena perwujudann variabel tersebut
telah terjadi atau karena variabel tersebut pada dasarnya memang tidak dapat
dimanipulasi. Peneliti tidak melakukan perlakuan dalam membandingkan dan
mencari hubungan sebab-akibat dari variabelnya. Peneliti hanya mencari satu
atau lebih akibat-akibat yang ditimbulkan dan mengujinya dengan menelusuri
kembali masa lalu untuk mencari sebab-sebab, kemungkinan hubungan, dan
maknanya. Penelitian ini cenderung menggunakan data kuantitatif.
G.
Syarat Penggunaan Penelitian Komparatif
Penelitian komparatif dapat digunakan jika :
1.
Metode eksperimental yang
dianggap lebih kuat tidak memungkinkan untuk dilakukan
2.
Penelitian tidak mungkin
memilih, mengontrol, dan memanipulasi faktor – faktor yang penting untuk
mempelajari hubungan sebab akibat secara langsung
3.
Pengontrolan terhadap seluruh
variabel ( kecuali variabel bebas ) sangat tidak realistis dan terlalu dibuat –
buat, serta mencegah interaksi secara normal dengan variabel – variabel lain
yang berpengaruh
4.
Pengontrolan di laboratorium
untuk beberapa tujuan penelitian dianggap tidak praktis, mahal, atau secara
etika dipertanyakan
H. Kelebihan dan Kekurangan PenelitianKomparatif
Ritz mengidentifikasikan beberapa kelebihan dan
kelemahan penelitian komparatif.
Kelebihan penelitian kausal
komparatif sebagai berikut:
1.
Metode komparatif adalah suatu
penelitian yang layak dalam banyak hal bila metode eksperimental tidak
memungkinkan untuk dilakukan.
2.
Penelitian komparatif akan
menghasilkan informasi yang bermanfaat mengenai hakikat fenomena: apa sesuai
dengan apa, dibawah kondisi apa, dalam urutan dan pola apa, dan seterusnya.
3.
Memperbaiki teknik, metode
statistik, dan desain dengan pengontrolan fitur-fitur secara parsial, dalam
beberapa tahun belakangan, studi ini lebih banyak dipertahankan.
Disamping
kelebihan diatas, penelitian kausal komparatif juga memiliki beberapa kelemahan
sebagai berikut:
1.
Kelemahan utama desain penelitian komparatif
adalah tidak adanya kontrol terhadap variabel bebas.
2.
Kesulitan dalam menentukan faktor
penyebab yang relevan yang secara aktual termasuk diantara banyak faktor
dibawah penelitian.
3.
Kesulitan bahwa tidak ada faktor
tunggal yang menyebabkan suatu hasil, tapi merupakan kombinasi dan interaksi
dari berbagai faktor yang berkaitan dibawah kondisi tertentu untuk menghasilkan
hasil yang ditentukan.
4.
Suatu fenomena tidak hanya
dihasilkan dari berbagai penyebab, tetapi juga dari satu penyebab dalam suatu
kejadian dan dari penyebab lain dari kejadian yang lain.
5.
Apabila hubungan antara dua variabel
telah terungkap, penentuan mana penyebab dan mana akibat mungkin sulit.
6.
Terdapat fakta bahwa dua atau lebih
faktor yang berhubungan tidak harus mempunyai implikasi hubungan sebab-akibat.
7.
Pengklasifikasian subyek kedalam
kelompok dikotomi (seperti kelompok berprestasi dan kelompok tidak berprestasi)
untuk tujuan perbandingan, penuh dengan masalah karena kategori ini adalah
samar, berubah-ubah, dan bersifat sementara.
8.
Studi perbandingan dalam suatu
situasi yang alamiah tidak memungkinkan pemilihan subyek penelitian yang
terkontrol.
I. Prosedur Penelitian Komparatif
Penelitian
Komparatif, sebagaimana penelitian lainnya dilakukan dalam lima tahap:
1.
Penentuan masalah penelitian, dalam
perumusan masalah penelitian atau pertanyaan penelitian, kita berspekulasi
dengan penyebab fenomena berdasarkan penelitian sebelumnya, teori, atau
pengamatan.
2.
Penentuan kelompok yang memiliki
karakteristik yang ingin diteliti.
3.
Pemilihan kelompok pembanding,
dengan mempertimbangkan karakteristik atau pengalaman yang membedakan kelompok
harus jelas dan didefinisikan secara operasional (masing-masing kelompok
mewakili populasi yang berbeda). Mengontrol variabel ekstra untuk membantu
menjamin kesamaan kedua kelompok.
4.
Pengumpulan data, dilakukan dengan
menggunakan instrumen penelitian yang memenuhi persyaratan validitas dan
reliabilitas.
5.
Analisis data, dimulai dengan
analisis statistik deskriptif menghitung rata-rata dan simpangan baku.
Selanjutnya dilakukan analisis yang mendalam dengan statistik inferensial.
J. Desain Penelitian Komparatif
Menurut
Gay desain dasar penelitian komparatif adalah sangat sederhana dan walaupun
variabel bebas tidak dimanipulasi, ada prosedur kontrol yang dapat diterapkan.
Studi komparatif juga melibatkan variasi teknik statistik yang luas. Desain
dasar penelitian komparatif melibatkan pemilihan dua kelompok yang berbeda pada
beberapa variabel bebas dan membandingkan mereka pada beberapa variabel
terikat. Kedua kelompok mungkin berbeda, satu kelompok memiliki karakteristik
yang tidak dimiliki kelompok lain atau satu kelompok memiliki pengalaman yang
tidak dimiliki kelompok lain. Atau kedua kelompok berbeda dalam tingkatan; satu
kelompok memiliki lebih dari satu karakteristik daripada kelompok lain atau
kedua koelompok mungkin memiliki perbedaan jenis pengalaman.
K. Teknik Analisis Data
Apabila datanya berbentuk nominal, maka
digunakan teknik statistic : binomial dan chi kuadrat satu sampel.
Apabila datanya berbentuk ordinal,
maka digunakan teknik statistik : run test.
Apabila datanya berbentuk interval
atau ratio maka digunakan tes satu sampel.
L. Contoh Kasus dan Judul Penelitian
Komparatif
Permasalahan :
Kompetensi yang dimiliki oleh konselor sangat mempengaruhi
kinerja yang dilakukan. Apabila kompetensi yang dimiliki konselor rendah atau
kurang baik maka hasil kerja dari
kegiatan layanan bimbingan dan konseling yang dilakukan perlu dibuktikan
kembali keefektifannya.
Untuk meningkatkan kualitas pendidikan pemerintah telah
mengesahkan undang – undang Republik Indonsesia nomor 14 tahun 2005 tetang guru
dan dosen bahwa, sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat untuk guru dan
dosen.
Untuk memperoleh predikat guru professional perlu
dilakukannya sertifikasi. Sertifikasi bagi guru dalam jabatan dilaksanakan
melalui uji kompetensi berupa penilaian dokomen ( portofolio ) dan ada uji
kompetensi yang lain yaitu melelui jalur pendidikan profesi selama 1 tahun, ini
diperuntukan bagi guru yang berprestasi pada masing – masing daerah. Dari
kegiatan sertifikasi tersebut akan tampak kinerja guru.Beberapa permasalahan
yang terjadi sekarang dalam kegiatan sertifikasi adalah banyaknya guru yang
tidak lulus sertifikasi.
Menurut data yang diperoleh dari dinas pendidikan kabupaten
Purbalingga terdapat 35 guru bimbingan dan konseling tingkat SMA Negeri Se
Kabupaten Purbalingga. Diperoleh data pada tahun 2007 sampai pada tahun 2009
terdapat 16 guru bimbingan dan konseling yang lulus sertifikasi, 7 guru yang
lulus melalui portofolio dan 9 guru lulus melalui PLPG.
Dari data diatas, sedikit sekali guru bimbingan dan
konseling yang mengikuti dan lulus sertifikasi. Untuk itu peneliti tertarik
untuk mengadakan penelitian tentang perbedaan kinerja guru lulus sertifikasi
melalui portofolio denagn PLPG.
Pokok Masalah :
1.
Program sertifikasi guru bimbingan dan konseling belum
maximal dalam meningkatkan kinerja guru
2.
Sedikit peserta yang dapat lulus portofolio dan lebih banyak
yang lulus melalui PLPG
3.
Peserta yang dapat lulus portofolio belum dapat mengukur
kinerja seorang guru bimbingan dan konseling seutuhnya.
Judul :
PERBEDAAN KINERJA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING YANG LULUS
SERTIFIKASI MELALUI JALUR PORTOFOLIO DENGAN
PLPG DI SMA NEGERI SE KABUPATEN PURBALINGGA
Variabel bebas :
Guru
bimbingan dan konseling yang lulus portofolio (X1) dengan yang ikut PLPG (X2 )
Variabel terikat :
Kinerja guru bimbingan dan konseling ( Y )
DAFTAR PUSTAKA :
Arifin,
Zainal. 2011. Penelitian Pendidikan
Metode dan Paradigma Baru. Bandung. PT Remaja Rosdakarya.